Untuk saudaraku yang kini sedang diuji keimanannya oleh
Allah Swt.
Saudaraku, kita tahu, aktivitas yang kita jalani bersama
ini bukanlah aktivitas yang mudah. Bukan pula aktivitas yang di dalamnya kita
mendapatkan kesenangan-kesenangan. Dakwah adalah aktivitas yang berat dan
membutuhkan pejungan yang sangat berat pula.
Maafkan aku saudaraku, bukan maksud untuk menjerumuskanmu
ke jalan yang penuh liku. Aku hanya takut berjalan sendirian. Takut jika seandainya
di tengah perjalanan mendapati bahaya yang mengancam. Karena itulah aku
mengajakmu untuk menyusuri jalan berbahaya ini. Aku sangat membutuhkanmu. Maaf
jika selama bersamaku kau merasa sedih dan mengalami banyak kesulitan dalam
hidupmu.
Tapi satu hal yang perlu kau tahu, bahwa aku tidak
mungkin mengajakmu menyusuri jalan ini melainkan karena aku sangat meyakini
bahwa inilah jalan yang harus kita tempuh jika kita menginginkan kebahagiaan yang
hakiki. Jalan terjal ini adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kemuliaan
hidup di hadapan manusia dan sang Pencipta.
Dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia, di dalamnya
terdapat banyak sekali pahala, jika kita mau bersabar di dalamnya. Dakwah
adalah satu-satunya jalan untuk mengembalikan umat yang kini tengah berada
dalam keterpurukan menuju kemuliaan.
Memang dalam berdakwah kita akan menemui berbagai macam
halangan dan rintangan. Hal itu karena kita ingin mengubah pemikiran masyarakat
yang rusak menuju pemikiran yang benar dan Islami. Wajar jika mereka awalnya
ingin mempertahankan keyakinannya itu, dan akhirnya menentang kita.
Dakwah ini mungkin akan membuat kita akan ditentang oleh
banyak orang. Bisa saja mereka teman-teman kita sendiri, atau bahkan keluarga
kita sendiri. Itu sudah menjadi tabiat dakwah sejak dulu kala. Kita bisa baca
kisah para nabi yang mendapat begitu banyak pertentangan dari masyarakat,
sahabat bahkan sanak kerabat.
Dakwah akan membutuhkan orang-orang yang kuat. Bukan
hanya itu mereka harus bersatu dalam satu jamaah yang solid untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Karena itu dakwah berjamaah ibarat satu tubuh, jika
salah satu anggota tubuh sakit maka yang lain pun akan merasakan imbasnya,
merasakan deritanya.
Sahabatku, bagiku kau adalah orang yang istimewa. Aku
meyaksikan bagaimana semangat dakwahmu yang menyala-nyala, dan telah menorehkan
prestasi besar yang aku sendiri pun belum mampu melakukannya. Telah banyak
orang yang ikut bergabung dalam dakwah ini berkat kegigihanmu dalam
menyampaikan kebenaran ini. Karenamu cahaya kebenaran semakin bersinar terang
dan semakin dekat menuju kemenangan. Kau ibarat kaki yang gesit, dan telah
mengantarkan dakwah ini melejit dengan cepat. Kau memang luar biasa. Semoga
Allah membalas semua perjuanganmu dengan pahala yang berlipat ganda. Amin...
Namun sekali lagi, memang dakwah tak selamanya mudah. Ada
masa ketika kita akan menerima ujian dari Allah, untuk mengetahui seberapa
besar keimanan kita dan kesungguhan kita dalam memperjuangkan agama-Nya.
Bersabarlah, Saudaraku. Kuatkan dirimu, ujian ini pasti akan berlalu. Ingatlah
bahwa Allah akan menolong kita jika kita menolong agama-Nya.
Saudaraku, kini kau ibarat kaki yang terluka. Kau tak
bisa lagi berlari sekencang sebelumnya. Bukan hanya itu, lukamu juga memberikan
dampak yang besar bagi anggota tubuh yang lainnya. Seolah kurasakan penderitaan
yang sama, ujian yang sama. Dan yang terpenting, bagaimana kita akan bisa terus
berjalan di jalan terjal ini dengan kaki yang luka?
Saudaraku, aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Aku
berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantumu melewati masa-masa
ini. Tidak akan kubiarkan ‘kaki’ ini terluka, apalagi membiarkannya mejadi
semakin parah dan harus teramputasi. Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu
terjadi. Aku akan merawat kaki ini dengan sepenuh hati, hingga sembuh. Hingga
bisa berjalan seperti sedia kala, agar bisa berlari sekencang biasanya.
Janganlah engkau bersedih hati wahai saudaraku. Di sini
kau bersama orang-orang yang siap berkorban bersama-sama demi perjuangan ini.
Kita tidak akan membiarkan seorangpun sendirian, kita akan bersama-sama saling
menguatkan dalam menghadapi berbagai macam ujian dakwah. Percayalah!
Semoga kita semua senantiasa istiqomah di jalan dakwah
ini. Semoga kita semua senantiasa istiqomah di jalan dakwah
ini. Saudaraku, kepalkan tanganmu di udara! Berjanjilah, bahwa kita tidak akan pernah
berhenti berdakwah hingga Allah memenangkan urusan ini. Berjanjilah, bahwa kita
tidak akan meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan kita sedang
memperjuangkan agama Allah. Dan semoga kelak kita akan dipertemukan kembali di
surga-Nya. Amin...
Akhukum.
Mashari | The Inspiwriter
0 komentar:
Posting Komentar