“A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K”.
Sholikin :
“Kadal!”
Anas :
“Kera!”
Verry :
“Kodok!”
Aku :
“Kuda!”
Haydar :
“Kelinci!”
Uun :
(bengong, diam).
Semua (kecuali Uun) :
(meninju Uun) “Buk!” “Digg!” “Prkk!”.
Penggalan
percakapan di atas adalah sebuah cerita yang pernah kualami ketika duduk di
bangku SMA. Permainan anak-anak yang kurang pekerjaan
sebenarnya. Hehe... Aku dan teman-tamanku yang lain sedang duduk mengelilingi
meja melakukan permainan abjad. Aturannya simple: setiap pemain harus
menyebutkan nama; orang, hewan atau yang lainnya – tergantung kesepakatan –
sesuai abjad yang terpilih (missal k: Kadal, Kucing, dll. Paham ‘kan yang kumaksud?). Yang tidak bisa menjawab, atau yang terakhir menjawab, dia kalah dan
akan mendapat hukuman seperti Uun yang mendapat ‘hukuman’ tinju dari semua
pemain. Permainan dilanjutkan.
“A, B, C, D, E, F, G!”
“Buk! Prkk! Digg!”, beberapa pukulan meremukkan langsung mengantam tubuh Uun sebelum dia menyadarinya. Pukulan
yang paling keras datang dari Sholikin. Pukulan pria besar mirip Hulk itu
mendarat keras di bahu kiri Uun. “BUGG!!”
Sementara
itu Uun terlihat bingung, jelas dia memikirkan ada sesuatu yang salah.
“Sebentar! Kamu jawab apa tadi?!”, dia bertanya
kepadaku.
“Gorila!”, jawabku, bohong.
“Kamu?!”, dia ganti mengarahkan pertanyaannya ke
Sholikin.
“Gajah! Tadi nggak dengar apa?”, jawab
Sholikin.
Uun terdiam. Agak emosi.
Jadi
begini rahasianya, Kawan. Sebenarnya, kami semua memang belum menjawab. Ini hanya pelajaran buat
Uun, juga buat kita semua. Pelajarannya adalah, bahwa kita akan selamanya tertinggal, bahkan
tertindas, jika terus mengikuti peraturan-peraturan bodoh.
Mengapa kaum muslimin sekarang menjadi kaum yang
tertinggal bahkan tertindas? Karena selama ini umat Islam selalu tunduk pada
peraturan bodoh buatan kafir imperialis yang bernama sekulerisme, memisahkan
agama dari kehidupan. Akibatnya mereka menjadi mainan bangsa imperialis.
Padahal umat Islam memiliki peraturan sendiri yang jauh lebih hebat dan lebih
cerdas dari peraturan itu. Islam adalah agama sekaligus ideologi umat Islam, yang tidak hanya berisi tuntunan ibadah ritual saja,
tetapi mengandung aturan komplit yang akan mampu menghantarkan umat ini kepada
kemajuan dan kesejahteraan.
Tidak
perlu kita bahas di sini bagaimana Islam mampu melakukan semua itu karena sudah
banyak sekali kitab-kitab ulama’ terdahulu serta buku-buku kontemporer yang membahas masalah ini. Sejarah telah
membuktikan bahwa umat Islam menjadi umat yang unggul ketika menerapkan sistem
Islam secara kaffah dalam pemerintahan.
0 komentar:
Posting Komentar