Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Minggu, 09 Februari 2014

KAKI YANG TERLUKA


Untuk saudaraku yang kini sedang diuji keimanannya oleh Allah Swt.

Saudaraku, kita tahu, aktivitas yang kita jalani bersama ini bukanlah aktivitas yang mudah. Bukan pula aktivitas yang di dalamnya kita mendapatkan kesenangan-kesenangan. Dakwah adalah aktivitas yang berat dan membutuhkan pejungan yang sangat berat pula.

Maafkan aku saudaraku, bukan maksud untuk menjerumuskanmu ke jalan yang penuh liku. Aku hanya takut berjalan sendirian. Takut jika seandainya di tengah perjalanan mendapati bahaya yang mengancam. Karena itulah aku mengajakmu untuk menyusuri jalan berbahaya ini. Aku sangat membutuhkanmu. Maaf jika selama bersamaku kau merasa sedih dan mengalami banyak kesulitan dalam hidupmu.


Tapi satu hal yang perlu kau tahu, bahwa aku tidak mungkin mengajakmu menyusuri jalan ini melainkan karena aku sangat meyakini bahwa inilah jalan yang harus kita tempuh jika kita menginginkan kebahagiaan yang hakiki. Jalan terjal ini adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kemuliaan hidup di hadapan manusia dan sang Pencipta.

Dakwah adalah aktivitas yang sangat mulia, di dalamnya terdapat banyak sekali pahala, jika kita mau bersabar di dalamnya. Dakwah adalah satu-satunya jalan untuk mengembalikan umat yang kini tengah berada dalam keterpurukan menuju kemuliaan.

Memang dalam berdakwah kita akan menemui berbagai macam halangan dan rintangan. Hal itu karena kita ingin mengubah pemikiran masyarakat yang rusak menuju pemikiran yang benar dan Islami. Wajar jika mereka awalnya ingin mempertahankan keyakinannya itu, dan akhirnya menentang kita.

Dakwah ini mungkin akan membuat kita akan ditentang oleh banyak orang. Bisa saja mereka teman-teman kita sendiri, atau bahkan keluarga kita sendiri. Itu sudah menjadi tabiat dakwah sejak dulu kala. Kita bisa baca kisah para nabi yang mendapat begitu banyak pertentangan dari masyarakat, sahabat bahkan sanak kerabat.

Dakwah akan membutuhkan orang-orang yang kuat. Bukan hanya itu mereka harus bersatu dalam satu jamaah yang solid untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karena itu dakwah berjamaah ibarat satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh sakit maka yang lain pun akan merasakan imbasnya, merasakan deritanya.

Sahabatku, bagiku kau adalah orang yang istimewa. Aku meyaksikan bagaimana semangat dakwahmu yang menyala-nyala, dan telah menorehkan prestasi besar yang aku sendiri pun belum mampu melakukannya. Telah banyak orang yang ikut bergabung dalam dakwah ini berkat kegigihanmu dalam menyampaikan kebenaran ini. Karenamu cahaya kebenaran semakin bersinar terang dan semakin dekat menuju kemenangan. Kau ibarat kaki yang gesit, dan telah mengantarkan dakwah ini melejit dengan cepat. Kau memang luar biasa. Semoga Allah membalas semua perjuanganmu dengan pahala yang berlipat ganda. Amin...

Namun sekali lagi, memang dakwah tak selamanya mudah. Ada masa ketika kita akan menerima ujian dari Allah, untuk mengetahui seberapa besar keimanan kita dan kesungguhan kita dalam memperjuangkan agama-Nya. Bersabarlah, Saudaraku. Kuatkan dirimu, ujian ini pasti akan berlalu. Ingatlah bahwa Allah akan menolong kita jika kita menolong agama-Nya.

Saudaraku, kini kau ibarat kaki yang terluka. Kau tak bisa lagi berlari sekencang sebelumnya. Bukan hanya itu, lukamu juga memberikan dampak yang besar bagi anggota tubuh yang lainnya. Seolah kurasakan penderitaan yang sama, ujian yang sama. Dan yang terpenting, bagaimana kita akan bisa terus berjalan di jalan terjal ini dengan kaki yang luka?

Saudaraku, aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Aku berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantumu melewati masa-masa ini. Tidak akan kubiarkan ‘kaki’ ini terluka, apalagi membiarkannya mejadi semakin parah dan harus teramputasi. Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan merawat kaki ini dengan sepenuh hati, hingga sembuh. Hingga bisa berjalan seperti sedia kala, agar bisa berlari sekencang biasanya.

Janganlah engkau bersedih hati wahai saudaraku. Di sini kau bersama orang-orang yang siap berkorban bersama-sama demi perjuangan ini. Kita tidak akan membiarkan seorangpun sendirian, kita akan bersama-sama saling menguatkan dalam menghadapi berbagai macam ujian dakwah. Percayalah!

Semoga kita semua senantiasa istiqomah di jalan dakwah ini. Semoga kita semua senantiasa istiqomah di jalan dakwah ini. Saudaraku, kepalkan tanganmu di udara! Berjanjilah, bahwa kita tidak akan pernah berhenti berdakwah hingga Allah memenangkan urusan ini. Berjanjilah, bahwa kita tidak akan meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan kita sedang memperjuangkan agama Allah. Dan semoga kelak kita akan dipertemukan kembali di surga-Nya. Amin...

Akhukum.

Mashari | The Inspiwriter

0 komentar:

Posting Komentar