Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Senin, 02 Desember 2013

Nikmati Prosesnya


"Pukul berapa sekarang"?

Jika kita ditanya seperti itu, biasanya spontan kita akan menengok jam dinding, arloji ataupun HP. Lalu kita segera menjawab, "Pukul 13.55" atau "14.32" dan seterusnya.

Kawan, pernahkah kita mengatakan pukul tertentu dengan menyebutkan detiknya, misalnya, 10.34.51, atau 18.44.20 dan seterusnya. Pernahkah kita memperhatikan jarum detik?. Mungkin jawabannya hampir pasti, nyaris tidak pernah.


Seringkali kita meremehkan hal-hal kecil seperti satuan detik dalam jam. Padahal ‘jarum detik’ adalah jarum paling penting (tidak termasuk jam digital). Mesin jam bergerak setiap satu detik dan bersamaan dengan itu ‘jarum menit’ dan ‘jarum jam’ mengikuti. Satuan detik adalah proses yang harus dilalui untuk mencapai jam dan menit tertentu.

Begitulah. Untuk menghasilkan sesuatu yang besar maka kita harus melakukannya sedikit demi sedikit, dengan penuh ketekunan hingga kita bisa menghasilkan sesuatu yang berarti.
Itulah yang terjadi pada orang-orang sukses. Mereka telah melakukan perjuangan panjang sehingga mereka yang awalnya bukan siapa-siapa akhirnya menjadi orang luar biasa. Yang awalnya hanya ‘detik’ akhirnya menjadi ‘menit’ bahkan ‘jam’. Hanya saja dalam proses perjuangannya, tidak ada orang yang mengenal mereka. Tahu-tahu orang mengenalnya ketika mereka sudah sukses. Persis seperti kasus jam dinding di atas, tahu-tahu sudah pukul sekian tanpa kita memperhatikan perjalanannya tiap detik.

Ketika Mario teguh ditanya oleh seorang audiens, “Bagaimana caranya menjadi pembicara yang hebat seperti Bapak?”. Beliau menjawab dengan beberapa pertanyaan sederhana.
“Siap berlatih keras?”
“Siap hidup susah?”.
"Good! Super!"

Mungkin, kita akan kesulitan membayangkan bagaimana orang seperti Mario Teguh berbicara gagap. Tahu-tahu beliau sudah menjadi pembicara hebat.

Maka tidak ada kesuksesan yang datang tiba-tiba. Semua butuh proses dan perjuangan. Orang sukses pasti telah melakukan sesuatu yang kita belum lakukan.

 “Anytime you see someone more succesful than you are, they are doing something you aren’t (Kapanpun Anda melihat seseorang yang lebih sukses dari Anda, mereka telah melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan).” (Malcolm X, dari buku How To Master Your Habits, Felix Y. Siauw).
***

Salam,
Mashari
The InspiWriter

0 komentar:

Posting Komentar